SAMBUTAN KABID PEMBERDAYAAN TIK DISKOMINFO JATIM, MARDIJONO SAAT
PEMBUKAAN RAKOR TELECENTER DENGAN PENGELOLA TELECENTER DI INNA SIMPANG
HOTEL SURABAYA.
Semakin
pesatnya perkembangan teknologi informasi (TI) dewasa ini menuntut perubahan
konsep pembangunan telecenter (TC) di Jawa Timur. Karena itu, tahun depan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kominfo mewacanakan pembangunan TC
dipusatkan di desa-desa produktif.
“Saat ini,
ada perubahan yang cukup penting. Apa benar telecenter masih dibutuhkan. Karena
masyarakat sudah mudah mengakses komputer dan internet. Saya rasa tidak.
masyarakat saat ini lebih membutuhkan lebih dari sekedar komputer,” kata Kabid
Pemberdayaan TIK Diskominfo Jatim, Mardijono saat pembukaan Rakor
Telecenter dengan Pengelola Telecenter di Surabaya.
Menurutnya,
yang dibutuhkan masyarakat lebih pada aplikasi yang ada di dalam computer, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi di daerahnya masing-masing.
“Makanya, kita wacanakan bagaimana jika telecenter dibangun di desa-desa dan
dikelola oleh pemerintah desa,” paparnya.
Desa yang
pilih nantinya merupakan basis desa yang mempunyai potensi untuk pengembangan
masyarakat sekitar, seperti desa pertumbuhan yang mempunyai potensi penghasil
produk produk UKM.
Karena itu,
rakor yang diikuti pengelola TC di 37 Kabupaten/Kota ini diharapkan mampu
menghasilkan rekomendasi perubahan untuk pengelolaan TC menjadi lebih baik.
Kasi
Pemberdayaan TIK Masyarakat Diskominfo Jatim, Ambar Sulistyorini
mengatakan, mulai dibangun sejak 2005, telecenter di Jawa Timur saat ini sudah
berjumlah 38 yang tersebar di 37 Kabupaten dan Kota. Ditargetkan, tahun 2014
akan kembali dibangun satu unit TC di Kota Mojokerto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar